Pohon Untuk Lingkungan

Tidak banyak orang memahami bahwa terkadang pohon yang mereka tanam merupakan tanaman eksotis yang bisa menjadi tanaman inpasif yang membuat tanaman lokal di suatu daerah menjadi hilang karenanya.  Untuk itu kami memulai produksi tanaman-tanaman lokal yang sebelumnya mendominasi di pulau sumatera untuk memulai mempromosikan jenis-jenis tanaman tersebut di kenal kembali.

Komunitas Friends Forest and Nature atau Sahabat Alam dan Hutan telah memulai produksi bibit untuk membantu program perbaikan lingkungan khususnya di perkotaan (kota Medan).Saat ini telah tersedia 2.000 bibit di lokasi pembibitan di Jl. Karyawisata -  Medan.  Bibit-bibit ini nantinya akan ditanam di berbagai tempat di kota Medan khususnya di lokasi yang menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) diantaranya di Kawasan Cadika Medan, Kanal Sungai Deli dan Bantaran Sungai Babura.



Bibit-bibit tersebut juga akan dibagikan gratis kepada pihak-pihak yang akan melakukan kegiatan penanaman dan penghijauan di lingkungan perkotaan, sebagian juga akan dijual untuk membantu produksi bibit secara kontiniu.

Bibit yang dikembangkan adalah merupakan tanaman sumatra dan bukan tanaman eksotid dari luar, serta menyesuaikan tempat-tempat yang akan menjadi lokasi target penanaman, bibit-bibit tersebut umumnya tanaman yang hidup disekitar sungai sehingga akan mudah beradaptasi saat ditanam karena sesuai dengan syarat tumbuh mereka.

Adapun tanaman yang dikembangkan diantaranya , Pulai (Alstonia scholaris), Halaban (Vitex pubescens), Bayur (Pteruspermum javanicum), Salam (Syzygium polyanthum), Mahang (Macaranga,spp), Tampu (Macaranga.spp), Marak (Macaranga indica), Kayu manis (Cinnamommum.spp), Matoa (Pometia pinnata), Jambo cai (syzygium.spp) , Cingkam (Bischofia javanica), Simpur (Dillenia suffruticosa), dan tanaman lainnya.

Berbagai Jenis tanaman yang dikembangkan di lokasi pembibitan Sahabat alam dan hutan