Indah, Namun Terabaikan

Bentuknya kecil, memiliki sayap dan berada tak jauh dari kehidupan kita.  Ya mereka memang berada sangat dekat dengan kehidupan kita.  Sebagian dari mereka dianggap sebagai musuh oleh para petani, namun sebagian juga dianggap sahabat setia karena membantu petani terutama dalam proses penyerbukan tanaman budidaya.  Mereka adalah kupu-kupu dan ngengat.

Kupu-kupu dan ngengat termasuk kedalam hewan serangga.  Serangga adalah hewan yang paling banyak mengisi bumi kita ini.  Mereka adalah salah satu hewan yang mampu bertahan dan berepolusi dari zaman kezama.  Jenis kupu-kupu dan ngenget juga sangat banyak dan tersebar di seluruh dunia baik dataran rendah, sedang hingga dataran tinggi.
Kupu-kupu dan ngengat yang dijumpai di beberapa tempat di medan yang memiliki tutupan vegetasi yang masih bagus.


Kupu-kupu dan Ngengat merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).  Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). 

Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti.

Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.

Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempat berkembang sepenuhnya.  Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu mikropil yang bertujuan memungkinkan masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun oval

Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu atau ngengat.

Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.  Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.  Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.

Rusaknya Habitat Alami 

Mereka menjadi hama bagi petani akibat rusaknya habitat alami tempat tinggal mereka, yaitu hutan.  Kupu-kupu dan ngengat sebenarnya tinggal dalam hutan-hutan yang hangat, baik hutan primer maupun skunder.  rusaknya tempat tinggal mereka membuat mereka berpindah dan dan hidup di lingkungan manusia seperti di ladang, taman, kebun, dll.  Salah satu fungsi hutan adalah mengontrol hama pertanian.  Banyaknya kasus hama akhir-akhir ini dikarenakan manusia merusak tempat hidup mereka sehingga mereka mulai pindah ke lingkungan manusia.

Sekarang saatnya kita melakukan perubahan dengan tetap menjaga tempat tinggal mereka dan tidak memburu predator alami agar mereka terus ada dan menjadi bagian terpenting dari kehidupan kita terutama dalam mendukung keilmuan dan keindahan.

.