Bufferzone Babura River Project

Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan, setiap makhluk hidup memerlukan air setiap harinya. Ditinjau dari segi hidrologi sungai mempunyai fungsi utama menampung curah hujan setelah menjadi aliran permukaan (surface runoff) dan mengalirkan aliran air sampai ke laut.

Sepanjang perjalanan aliran sungai berbaur dengan berbagai limbah dari rumah-rumah penduduk atau industri yang menempati bantaran sungai. Kondisi ini semakin memperburuk kwalitas air sungai. Pemukiman penduduk membelakangi daerah aliran sungai (DAS), jadilah sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.

Diperkirakan, 60 persen sungai di Indonesia terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Pembabatan hutan dan penebangan pohon telah mengurangi daya resap tanah terhadap air. Hal ini turut serta dalam menambah berkurangnya asupan air bersih. Selain itu pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini.

Dari data Walhi (8/5/09) Terdapat 64 dari total 470 DAS yang ada di Indonesia saat ini dalam kondisi kritis. Dari 64 DAS kritis tersebut, berada di Sumatera 12 DAS, Jawa 26 DAS, Kalimantan 10 DAS, Sulawesi 10 DAS, Bali, NTB dan NTT 4 DAS, Maluku serta Papua 2 DAS. Pemantauan kualitas air sungai dilakukan di 30 propinsi Indonesia tahun 2004 dengan frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun. Hasil pemantauan menunjukkan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas sudah tidak memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001.


Sungai Babura adalah salah satu sungai yang ada di Sumatra Utara di samping beberapa sungai lain seperti Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.

Kondisi umum semua sungai di sumatra hampir sama saat ini yaitu menyedihkan. (Tercemar limbah, menjadi tempat sampah, dan tidak memiliki daerah penyangga yang baik berupa tutupan vegetasi ).  Setiap hari ribuan liter limbah mengalir di semua suangai di sumatra termasuk sungai Babura, sampah plastik menjadi pemandangan setiap hari di sungai ini.  Hal ini di perparah dengan banyaknya Property perumahan memanfaatkan daerah penyengga sungai babura menjadi lokasi perumahan yang sedang mereka bangun. 

Limbah-limbah dari perumahan-perumahan yang di bangun oleh "property nakal" tersebut setiap hari di alirkan ke sungai babura tanpa mengalami pengelolaan limbah terlebih dahulu.  kondisi tersebut tentu akan memperparah kondisi sungai Babura saat ini.  Disamping itu kurangnya perhatian pemerintah terhadap sungai-sungai yang ada di Sumatra Utara semakin membuat kondisi sungai-sungai tersebut mengalami kerusakan hebat.  Dana yang telah di keluarkan untuk perbaikan kawasan penyangga sungai telah banyak di Anggarkan dalam perencanaan setiap tahun, Namun hingga Saat ini belum ada satupun Kawasan sungai tersebut yang menjadi lebih baik.


Pemerintah telah mengupayakan Anggaran yang besar untuk perbaikan kawasan sungai-sungai yang ada di Sumatra Utara namun belum ada hasil yang memuaskan.  Uang habis, namun hasil yang diharapkan masih belum ada yang berhasil.  Pemerintah hanya melakukan pengerukan terhadap sampah dan pendangkalan di sungai-sungai tersebut, namun perbaikan kawasan penyangga sungai tersebut terabaikan.


Atas dasar hal diatas ,Komunitas Sahabat alam dan hutan (Friends Forest and Nature)  mencoba melakukan terobosan baru berupa kegiatan perbaikan terhadap kawasan penyangga di daerah aliran sungai Babura.  Kegiatan ini di harapkan dapat memperbaiki kondisi zona penyangga dari sungai babura sehingga dapat memiliki fungsi ekologi bagi masyarakat yang berada di sekitar Sungai babura ini.


Kegiatan Tersebut adalah Penanaman pohon  di zona penyangga sungai babura dengan berbagai tanaman asli sumatra dan bukan tanaman eksotis dari negara lain.  Konsep ini di harapkan akan memberikan khasanah informasi dalam penyelamatan kawasan Penyangga sungai Babura.  kegiatan ini adalah sebuah kegiatan inisiatif dari komunitas Sahabat Alam terhadap sumberdaya alam Sumatra Utara. Kegiatan ini juga akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat medan untuk peduli kepada sungai Babura yang mengalir di kota medan.

Tujuan dari Proyek ini adalah, agar lokasi zona sungai dapat kembali berfungsi sebagai daerah penyangga sungai itu sendiri.  Memberikan fungsi ekologi dan sebagi tempat tingga berbagi satwaliar yang berada tidak jauh dari hunian manusia.

Kegiatan telah dimulai dengan melakukan survey awal lokasi prioritas penanaman di beberapa titik.  Selain melakukan penanaman, kegiatan ini juga melakukan perawatan pada tanaman alami maupun yang ditanam dalam kurun waktu 3 tahun kedepan.  melakukan pembersihan sampah-sampah plastik dan melakukan monitoring secara berkelanjutan.

Jika anda tertarik dengan proyek kami ini, anda dapat berkontribusi bersama kami dengan membantu kami secara finasial untuk berjalannya proyek ini secara terpadu.  Silahkan anda berdonasi kepada kami melalui rekening kami di blogg ini.