Canal Deli River Project


History
Pembangunan kanal anti banjir Medan sepanjang 3,8 kilometer berbiaya Rp280 miliar yang rampung dibangun Tahun 2007 silam.  Proyek ini terlaksana karena pinjaman dana dari Japan Bank, untuk antisipasi banjir yang terjadi setiap tahun di kota Medan.   Kanal ini dibuat dengan menjumpakan antara sungai Deli dengan sungai di daerah Medan Amplas.

Kondisi Terkini 


Kanal yang rampung dibangun Tahun 2007 silam dinilai sebagai proyek sia-sia. Kanal anti banjir tetap tak mampu mengatasi masalah banjir di Kota Medan.  Pembangunan kanal anti banjir awalnya untuk mengatasi banjir siklus 40 tahunan dan banjir tahunan di Medan. Namun karena pintu kanal lebih tinggi dari Sungai Deli, akibatnya setiap terjadi banjir kiriman, Sungai Deli tetap meluap hingga menggenangi rumah-rumah warga di sekitar Sungai Deli.

Kawasan sungai Deli saat ini memprihatinkan, selain menjadi tempat pembuangan limbah industri oleh "perusahaan nakal", kawasan inijuga kerap di jadikan tong sampah ole masyarakat yang tinggal di bantaran sungai deli.  selain itu ada ketidak jelasan antara daerah penyangga dengan kawasan hunian, hal ini terlihat tidak adanya jarak antara sungai deli dengan perumahan-perumahan yang di bangun di daerah penyangga sungai deli.  Relevannya 50 meter kanan dan kiri sungai harusnya memiliki vegetasi baik untuk menjaga sungai deli agar tidak terjadi abrasi dan pendangkalan.
 

Memiliki  Potensi Wisata dan Edukasi Jika Dikelola Dengan Baik

Jika di telaah lebih cermat, kawasan kanal anti banjir ini sebenarnya memiliki beberapa fungsi diantaranya :(1) Sebagai ruang terbuka hijau kota/Rauang hijau Publik, (2)Sarana wisata , (3)sarana edukasi tentang sungai,lingkungan,limbah, sampah dll. (4) Daerah tangkapan Air, (5) tempat tinggal satwa (burung, kadal, kodok,serangga,dll), (6) dapat menjadi tempat observasi, penelitian siswa/i dari berbagai sekolah dan tingkatan.

Namun karena tidak adanya perencanaan yang baik dari dinas atau dari pemerintah terkait manajemen tempat tersebut akhirnya menjadi hal yang sia-sia.

Atas hal tersebut diatas, Komunitas Sahabat Alam dan Hutan ( Friends Forest and Nature) menjoba melakukan program perbaikan terhadap lokasi kanal anti banjir ini agar dapat dimanfaatkan oleh banyak orang diantaranya program tersebut adalah :
 

  1. Penanaman : Kegiatan ini adalah melakukan penanaman di daerah penyangga sungai deli dan beberapa spot yang diperuntukkan sebagi zona ruang terbuka hijau kota, dengan berbagai jenis tanaman lokal dan bukan tanaman eksotis dari luar.  Merawat dan menjaga tanaman alami ataupun yang di tanam agar dapat tumbuh dengan baik.
  2. Melakukan edukasi dan kampanye kepada masyarakat luas untuk menjaga sungai deli agar terbebas dari sampah dan limbah.  serta mengajak anak-anak muda untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut.  Mengajak para pedagang yang berjualan di lokasi ini untuk menjaga kebersihan sungai dan menyediakan tong sampah agar tidak mengotori tempat tersebut.
  3. Melakukan aksi langsung pembersihan sampah-sampah yang berada di sekitar kanal anti banjir ini.
  4. Mengajak para pelaku industri agar tidak lagi melakukan pembuangan limbah ke lokasi sungai deli, dan menyarankan mereka untuk melakukan pengelolaan limbah mereka sebelum di buang ke sungai.
Jika anda tertarik dengan program kami ini anda dapat langsung bergabung bersama kami, serta membantu kami dalam penggalangan dana untuk terus dapat menjalankan proyek ini.  Silahkan anda donasi kepada kami untuk keberlanjutan program kami ini.