Hari badak sedunia yang jatuh pada tanggal 22 september setiap tahunnya, digelar di enam kota di Indonesia yakni,
Banten, Jakarta, Pandeglang, Taman Nasional Way Kambas dan Bandar
Lampung. Untuk di Kota Banten telah dilaksanaan 21 September
kemarin, sedangkan di Jakarta digelar hari ini. Di Pandeglang rencananya
akan dilaksanakan 23 September, 26-29 September di Taman Nasional Way
Kambas, sedangkan di Lampung 2-3 Oktober.
Direktur Program
Kehutanan, Spesies Terestrial dan Air Tawar WWF-Indonesia Anwar Purwoto
mengatakan, hari ini WWF-Indonesia menggelar “Rhino Long March” di
Kawasan Car Free Day. Untuk lima kota lainnya merupakan rangkaian acara
dari peringatan puncak hari ini. "Aksi yang dimulai dari
sekitaran Bunderan HI hingga Halte TransJakarta Tosari ini, bertujuan
untuk menggalang dukungan dari publik dan semua pihak untuk bekerja sama
dalam upaya pelestarian badak di dunia, khususnya di Indonesia,"
terangnya melalui rilis, Minggu (22/9/2013).
Menurut Anwar, saat
ini, terdapat lima jenis badak yang masih tersisa di dunia, dimana dua
di antaranya terdapat di Indonesia, yaitu badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus) dan badak Sumatera (Dicherorinus sumatrensis). Kedua
jenis satwa langka dan dilindungi ini dikategorikan dalam status kritis
terancam punah (critically endangered species) oleh Daftar Merah IUCN.
Populasi
badak Jawa hanya tersisa sekitar 50 individu di alam, yaitu di Taman
Nasional Ujung Kulon (Banten) – dengan jumlah individu yang kecil dan
hanya berada dalam satu populasi akan sangat rentan terhadap kepunahan. Sedangkan
badak Sumatera hanya tinggal sekitar 200 individu, tersebar di Taman
Nasional Gunung Leuser (Aceh), Bukit Barisan Selatan (Lampung), dan
Waykambas (Lampung).
“Saat ini ada kebutuhan mendesak mengurangi
tekanan terhadap habitat badak di Sumatera dan untuk segera menetapkan
habitat kedua bagi populasi badak Jawa di lokasi yang tepat dan aman.
Keduanya merupakan tugas berat pemerintah yang memerlukan kerja sama dan
dukungan para pihak termasuk para pakar, organisasi lingkungan, dan
masyarakat luas. Peran serta masyarakat juga diharapkan mampu mendorong
efektifitas upaya pencegahan terhadap perburuan dan perdagangan liar –
khususnya perdagangan liar cula badak, dan penegakan hukumnya.” papar
Anwar.
Denggan menggelar aksi long march itu maka pesan tersebut segera sampai ke masyarakat. Aksi
long march ini diramaikan oleh sekitar 100 sukarelawan WWF-Indonesia,
komunitas Jumps Still, Parkour, Forum Badak Indonesia, Teens Go Green,
Transformasi Hijau, Magic Line, dan sejumlah kelompok mahasiswa.
Peringatan Hari Badak se-dunia ini juga dilaksanakan di berbagai kota di dunia untuk satu suara yaitu penyelamatan spesies badak yang kini statusnya telah terancam punah.