Komandan Polisi Hutan Aceh Jaya, Armidi, menduga, gajah jantan bernama ‘Si Geng’ ini mati setelah terkena jebakan yang dipasang pemburu gading di kawasan hutan Ranto Sabon. Pelaku kemudian memisahkan belalainya dari kepala dan mengambil gadingnya. "Gajah itu ditemukan sudah mati kemarin sore. Gadingnya sudah tidak ada lagi, belalainya sudah terpisah dari badannya tapi masih ada di situ," kata Armidi saat dihubungi Okezone, Minggu (14/7/2013).
Gajah berusia sekira 30 tahun itu memang liar, tapi sangat berani dan bersahabat dengan warga sekitar hutan setempat. Dia tak pernah lari melihat orang, ketika warga memintanya pergi dari perkebunan, gajah itu menuruti dan pergi menuju hutan lagi. "Makanya orang-orang sekitar panggil gajah itu dengan nama Si Geng, pemberani," ujar Armidi.
Dua hari sebelum mati, gajah itu masih sempat terlihat oleh masyarakat sekitar Ranto Sabon. Dia kembali ke hutan pada Jumat lalu dan ditemukan mati mengenaskan keesokan harinya."Sampai hari ini bangkainya masih di lokasi, belum di kubur. Butuh becho untuk menguburnya," sebut Armidi.
Kasus memburu gading gajah dengan cara memasang perangkap, lantur dia, baru kali ini terjadi di Aceh Jaya, sehingga butuh perhatian semua pihak untuk melindungi gajah yang populasinya kini mulai terancam. "Sebelum-sebelumnya gajah ditemukan mati karena diracun," katanya.
Tindakan ini tentu saja mendapat kritikan dari berbagai pihak, salah satu kritakan tersebut datang dari para artis dan selebriti di jakarta. Seperti Peggy Melati Sukma yang mengecam tindakan mutilasi tersebut.
"Ya Allah, ini terlalu keji," kata Peggy Melati Sukma lewat akun twitternya @peggymelatis, Senin (15/7). Peggy juga mengimbau dan sekaligus berharap untuk pemerintah dapat menangani kasus ini dengan cepat. "Tangkap tersangka," Lanjut tweet Peggy.
Selain Peggy, kecaman juga datang dari presenter Sophie Navita. "Stop Pembunuhan Gajah, utuk mendapat Gading mereka" tulis Sophie lewat Instagramnya. Model berdarah Indonesia, Nadya Hutagalung merasa sedih dengan kejadian itu. "Sangat sedih mendengar kabar kalau gajah ini dibunuh di Aceh, Indonesia," kata Nadya Hutagalung, lewat akunnya @nadyahutagalung.
Beberapa waktu lalu polisi hutan bersama pawang gajah di CRU Sarah Due, Sampoiniet sempat menemukan sebuah ranjau jebakan gajah terpasang di hutan setempat. "Jebakan itu langsung kami rusak," ujar Armidi.
Beberapa tahun belakangan ini banyak kasus terbunuhnya gajah sumatra, diantaranya di provisi Riau, Jambi, Lampung, Sumatra Utara, dan tentunya Aceh. Tidak hanya masalah perburuan untuk gading, namun masyarakat saat ini menganggap gajah sumatra telah menjadi hama di kawasan perkebunan dan perladangan mereka. Mengapa hal ini terjadi ? karena manusia telah serakah, kawasan tempat tinggal mereka (Hutan) telah diubah manusia menjadi ladang, sementara kawanan gajah tersebut telah menggunakan tempat tersebut sebagai tempat mencari makan.jauh sebelum manusia tinggal di tempat tersebut. Tentu saja ini salah kita, pemerintah tidak dapat mengatur tataruang untuk perladangan, dan juga kawasan hutan yang menjadi tempat hidup mereka. Pembunuhan gajah-gajah tersebut menggunakan bermacam cara dari mulai jerat, memburu, menembak, hingga meracun gajah-gajah tersebut.
semoga saja tidak ada lagi pembantaian untuk hewan langka ini di masa-masa yang akan datang. jikalau masih terjadi, maka sudah dapat dipastikan kemusnahan mereka tingga menunggu hari saja.
Gajah sumatra yang mati akibat di racun masyarakat.
sumber :
http://news.okezone.com/read/2013/07/14/340/836698/si-geng-dibunuh-bangkainya-dibiarkan-di-aceh-jaya
http://www.adaterus.com/single/read/6195#.UgelGlHla38